Pendidikan
akhlak merupakan dua kata yang memiliki satu arti, yakni berasal dari kata
pendidikan dan akhlak. Untuk mendefinisikan pendidikan akhlak, terlebih dahulu diuraikan
mengenai istilah pendidikan dan akhak. Istilah pendidikan, secara bahasa dalam
bahasa Indonesia berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi
mendidik, yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan
sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan.
Dalam
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalin diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari beberapa pengertian pendidikan di atas,
menurut penulis bahwa pendidikan adalah pengembangan pribadi manusia dalam
semua aspeknya. Pengembangan pribadi mencakup pendidikan oleh diri sendiri,
oleh lingkungan atau oleh orang lain. Sedangkan seluruh aspek mencakup semua
potensi yang ada dalarn diri manusia ke arah yang lebih baik.
lstilah akhlak, secara etimologis berasal dari
bahasa Arab jama’ dan huluq (huluqun), yang menurut lughat diartikan budi
perkerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at. HuIuq (bentuk jamak dari hulqun)
merupakan gambaran sifat batin manusia, akhlak merupakan gambaran bentuk lahir
manusia, seperti raut wajah dan bodi.
Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup
pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan) dengan
perilaku makhluk (manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang
terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki
manakala tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq
(Tuhan). Dari pengertian etimologis seperti ini, akhlak bukan saja merupakan
tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia,
tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan
dengan alam semesta sekalipun.
Secara terminologis menurut
pandangan Al Ghazali akhlak adalah kemantapan jiwa yang menghasilkan perbuatan
atau pengalaman dengan mudah, tanpa harus direnungkan dan disengaja. Jika
kemantapan sedemikian, sehingga menghasilkan amal-amal yang baik yaitu amal
yang terpuji menurut akal dan syari’ah maka ini disebut akal yang baik. Jika
amal-amal yang tercela yang muncul dari keadaan (kemantapan) itu, maka itu
dinamakan akhlak yang buruk.
Berdasarkan
pendapat di atas, bahwa suatu perbuatan dikategorikan akhlak apabila perbuatan
itu memiliki ciri berikut Pertama, perbuatan itu telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang dan telah menjadi bagian dari kepribadian. Kedua, perbuatan itu
dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ketiga, perbuatan itu dikerjakan
tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. Keempat, perbuatan itu diakukan dengan
sungguh-sungguh. Kelima, perbuatan akhlak (khususnya akhak yang baik) adalah
perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena
ingin dipuji orang atau karena ingin mendaptakan sesuatu pujian
Secara
sederhana dapat didefinisikan bahwa akhlak ialah perilaku sehari-hari yang
dicerminkan dalam ucapan, sikap dan perbuatan. Bentuknya
yang nyata ialah segala jenis perilaku yang dilakukan manusia dalam hidupnya.
Dan ini merupakan cakupan atau ruang lingkup akhlak. Perilaku yang masuk dalam
kategori akhak, merupakan manifestasi dari keadaan yang telah meresap pada jiwa
dan menjadi kepnibadian.
Jadi,
pendidikan akhlak ialah pendidikan perilaku, suatu proses mendidik, memelihara,
membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak seseorang. Dalam pengertian
yang sederhana, menurut penulis,
pendidikan akhlak diartikan sebagai proses pembelajaran akhak. Sebagai mata
pelajaran di Madrasah, pendidikan akhak disatukan dengan akidah, sehingga istilahnya
menjadi akidah akhak. Akidah akhlak sebagai mata pelajaran ialah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.
Pendidikan
akhlak merupakan permasalahan utama yang selalu menjadi tantangan
manusia dalam sepanjag sejarahnya. Sejarah bangsa-bangsa baik yang diabadikan
dalam Al-Qur’an seperti kaum ‘Ad, Samud, Madyan, dan Saba maupun yang didapat
dalam buku-buku sejarah menunjukkan bahwa suatu bangsa akan kokoh apabila
akhlaknya kokoh dan sebaliknya suatu bangsa akan runtuh apabila akhlaknya rusak.
Comments
Post a Comment